
Tentang Yayasan Al-'Araf Persada Indonesia
Yayasan Al-'Araf Persada Indonesia
Sekolah Al-'Araf Indonesia berada di lingkungan yang nyaman, asri, dan sangat mendukung terjalinnya proses belajar mengajar, kami hadirkan nuansa sekolah seperti lingkungan rumah sehingga anak belajar dengan menyenangkan. Konsep sekolah dengan nuansa seperti ini sengaja kami hadirkan agar anak merasa nyaman, aman dan bahagia. Tak lupa juga Yayaysan Al-'Araf memberikan pendidikan berbasis Islami demi membangun karakter berbudi pekerti & berakhlak yang baik.
VISI
"Mencerdaskan, Membangun Kesejahteraan dan Mengembangkan Kualitas untuk Kemandirian Umat menuju Kebahagiaan Dunia dan Akhirat".
MISI
Menyelenggarakan kegiatan usaha dan atau pendidikan yang terpenuhi bagi semua umat dengan prinsip tolong-menolong, berbagi dan berkeadilan. Menyelenggarakan kegiatan usaha dan atau pendidikan dengan berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Hadits. Menyelenggarakan kegiatan usaha dan atau pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Fasilitas dan Program Unggulan
Gedung Sekolah
Saat ini Sekolah Al-'Alraf Indonesia mempunyai gedung sendiri yang berada di dua lokasi yang berbeda.
Sarana Pendukung
Lapangan Olah Raga, Aula, Masjid dan sarana pendukung lainnya
Program Unggulan
BTQ (Bimbingan Tahsin Qur'an), Fiqih Ibadah, Aqidah dan Siroh Nabawiyah, Cooking Class
Kurikulum
Sekolah Al-'Araf Indonesia menggunakan kurikukum merdeka yang disempurnakan dengan kurikulum khusus Sekolah Al-'Araf Indonesia.
Pengurus Yayasan Al-'Araf Persada Indonesia

Dra. Rachmayanti
KETUA YAYASAN AL-A'RAF INDONESIA
Aliana Yusuf, S.S
KABID PENDIDIKAN
Dra. Nurhayati
KABID KEUANGAN
Drs. Moh. Amin
KABID UMUM
Tuti Handayani, MP
KABID KEPEGAWAIAN ( HRD )Sejarah Singkat Yayasan Al-'Araf Persada Indonesia
“Dan sesungguhnya, kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh) mu, kemudian kami berfirman kepada para malaikat. “bersujudlah kamu kepda Adam,” maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud kepada (Adam ketika aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, aku lebih baik dari pada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia diciptakan dari tanah.” (Allah) berfirman, “maka turunlah kamu darinya (surga) karena kau tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu makhluk yang hina.” (Iblis) menjawab, “berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan.” (Allah) Berfirman, “ Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu.” (Iblis) menjawab, “Karena engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan Mu yang lurus.” Kemudian aku pasti akan mendatangi mereka dari depan, belakang, kanan, dan kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”(Allah) Berfirman, “ keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barang siapa diantara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan aku isi neraka jahanam dengan kamu semua.” (QS. Al-A’raf [7];11-18).
Delapan ayat surat Al-A’raf tersebut diatas menginspirasi dalam mendirikan Yayasan Al-A’raf tepat pada hari Jum’at tanggal 11 November 2011. Berawal dari maksud menyelesaikan masalah siswa sebagaimana tugas dan tanggung jawab yang diemban Bapak Budiyanto, M.Pd sebagai kepala sekolah di salah satu SMA Islam yang memiliki reputasi dan prestasi baik di wilayah kota depok. Ketika dihadapkan masalah siswa, Bapak Budiyanto, M.Pd selalu berpedoman pada (1). Hasil psikotes siswa (2). Al-qu’an. Langkah penyelesaian masalah dengan melihat hasil psikotes adalah melihat komponen karakter siswa, kecerdasan siswa, dan kualitas pribadi siswa, dalam kondisi tersebut siswa yang bersangkutan tidak berpotensi dengan masalahnya karena aspek komponen yang saya baca menunjukan siswa yang baik dan memiliki karakter serta kecerdasana yang baik pulasehingga masalah siswa tidak hanya dapat ditelusuri dengan hasil psikotes semata.
Saat membuka Al-Qur’an terbukalah surat Al-A’raf dalam surat itulah ditelusuri ayat demi ayat dan ketika sampai pda ayat yang ke-11, dibaca seksama dari ayat sebelas itu (11), dan sampai pada ayat ke-18 didapatkan inspirasi dan jawaban dari masalah siswa tersebut. Terbayang banyak hal dari ayat-ayat Allah dalam surat Al-A’raf tersebut,seolah menemukan solusi bagi masalah yang sedang diselesaikan dengan baik, benar, dan tepat.
Analisa logis dari ayat tersebut dihipotesakan sesuai dengan kemampuan dan nalar sebagai manusia yang terbatas Analisa dan logika berpikirnya. Sehingga terbayang betapa sangat terhinanya sosok makhlukyang bernama iblis tersebut. Iblis berani berdebat dengan sang pencipta-Nya. Berani membangkang dengan Sang Khalik,Al-Maliq, sehingga daam ayat itu terjadi perdebatan yang sangat serius, sampai-sampaiAllah sangat murka dengan mengusir dan mengancam makhluk hina yang bernama iblis. Bahkan dengan murkanya Allah berfirman akan memasukan semua pengikutnya sebagai isi neraka Jahanam. Atas itu semua Iblis bersumpah akan menggoda manusia dari segala penjuru arah agar tidak mengikuti jalan Allah yaitu jalan yang lurus.
Beberapa hal yang menjadi hipotesa usai membaca surat Al-A’raf.
- Siswa yang bermasalah adalah siswa yang baik, lingkungan mempengaruhi hidupnya, karena lingkungan sebagai komunikasinya terpilih dengan tidak terseleksi oleh mental dan karakter yang sesungguhnya baik, faktor terbesar dari masalahnya logika berpikirnya dan bahkan hatinya dasyat dipengaruhi oleh iblis, sehingga siswa yang pada dasarnya baik ini berani membangkang dan melawan guru.
- Kalau saja iblis sangat berani mendebat Allah bahkan membangkang kepada Allah, maka Analisa sederhananya sangat logis jika hal ini terjadi pada manusia yang berani mendebat dan membangkang kepada orangtuanya, guru, pimpinan dan orang -orang yang sepatutunya harus di hormati. Karena memang itulah janji iblis akan mengelincirkan manusia dengan berbagai macam cara dari mulai pikiran manusia, hati manusia bahkan melalui darah manusia. Sesungguhnya hal yang demikian tidak akan terjadi, iblis akan menjadi kurus kering manakala, manusia itu seimbang. Siswa menghargai, dan menghormati guru, begitupun sebaliknya guru juga membimbing dengan tulus dengan penuh cinta kasih. Anak mencintai, menghormati dan memuliakan orangtua, demikian pula dengan orangtua. Bawahan menghormati pimpinan dengan dedikasi dan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas, demikian pula sebaliknya pimpinan juga harus menghargai kerja keras bawahannya dengan senantiasa memperhatikan masa depannya. Kalau keseimbangan ini terjadi sebesar apapun perjuangan iblis, insyaallah tidak akan mampu menjerumuskan manusia, walau dari sisi perjuangan iblis lah makhluk ciptaan Allah yang paling hebat daya juangnya. Tetapi iblis akan pesta pora ketika melihat manusia yang tidak menyadari kesalahannya, selalu menganggap dirinya benar, dirinya baik menurut kacamatanya sendiri, padahal ciri orang baik itu bukan diri kita yang mengakui sebagai orang baik, akan tetapi banyak orang yang menyatakn bahwa kita ini orang baik, insya Allah diri kita memang orang baik. Sementara kalau banyak orang menilai kita orang tidak baik maka keyakinan diri kita sebagai orang baik harus dievaluasi
- Debatnya iblis tidak sama dengan mempertahankan pendapat. Mempertahankan pendapat adalah menyapaikan logika berpikir yang benar sesuai dengan keyakinannya dan berdasarkan referensi data yang akurat, cerdas dan manpu mengukur kualitas diri atas keyakinannya itu. Sedangkan mendebat adalah menunjukan keangkuhan dan harga diri yang keliru, bahkan hanya demi kepentingannya itulah iblis bersikap. Iblis tahu benar bahwa Allah yang menciptakannya, iblis tahu benar bahwa Allah Yang Maha Menguasai, Maha Agung, Maha Besar,Maha Cerdas, dan iblis tahu benar bahwa Allah Maha Tahu segalanya, tapi dengan status, asal muasal derajat dan kehormatan lebih tinggi dari manusia, walaupun telah tahu segalanya tentang Allah, iblis tetap membangkang. Maka bisa diambil hipotesa bahwa wajarlah kalau di muka bumi ini ada manusia yang bersikap dan bertindak karena pengaruh iblis. Dari hasil hipotesa itu mentesakan (menyimpulkan) langkah-langkah penyelesaian masalah siswa dengan melakukan pendekatan spiritual, pendekatan emosional, dan pendekatan adversitas, serta pembinaan akademik dengan skala prioritas. Dengan penyelesaian ini, Alhamdulillah siswa tersebut dapat berubah, semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dan menunjukan jalan yang lurus. Amin.
Setelah menuntaskan masalah itu ketertarikan dengan surat Al-A’raf menjadi sangat serius, dibacakan maknanya satu persatu kandungan Al-Qur’an dalam surat Al-A’raf yang terdiri dari 206 ayat itu, ternyata sangat luar biasa. Ayat surat iru membahas banyak hal dari masalah percintaan, kehidupan, kenabian, kejahatan, kebaikan, surge dan neraka. Begitu lengkap kehidupan makhluk yang bernama manusia termaktub di dalam ayat-ayat Al-A’raf.
Dari sinilah muncul gagasan mengenai Pendidikan dari surat Al-A’raf yang kemudia menginspirasi untuk mendirikan Yayasan, sehingga pada tanggal 11 November 2011 (11-11-11) diputuskan untuk mendirikan Yayasan Al-A’raf, dan pada tanggal 11 November 2011 (11-11-11) itu juga dinyatakan sebagai berdirinya Yayasan Al-A’raf. Atas keyakinan menumbuhkan semangat yang tinggi dalam kesempatan yang sam bermaksud menotariskan Yayasan Al-A’raf dan ternyata nama Yayasan Al-A’raf sudah dimiliki orang lain. Tidak ada rasa kecewa karena yakin sejarah Yayasan Al-A’raf yang orang lain miliki pasti berbeda dengan sejarah berdirinya Yayasan Al-A’raf yang akan didirikan. Melalui cara membuka pintu keberkahan dan dengan memohon petunjuk serta ampunan kepada Allah agar diberi kemudahan dan petunjuk dalam mendirikan Yayasan Al-A’raf sehingga Yayasan yang dirikan kelak membawa banyak manfaat buat umat, menjadi nilai ibadah dan amal kebaikan.
Menyadari bahwa peran pendidik adalah mengembangkan, membimbing dan mencerdaskan setiap hak manusia, maka pemikiran membangun pendidikan yang baik, pendidikan yang memotivasi setiap anak untuk mengembangkan akhlak, pikiran, akal, karya dan karsa, menjadi komitmen dan cita-cita Al-A’raf Persada Indonesia yang mewujud dalam sebuah kewajiban. Anak adalah buah hati yang senantiasa menjadi impian dan harapan bagi setiap orangtua, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Muslim “ Jika anak Adam telah meninggal dunia, semua amalnya terputus kecuali tiga perkara, Shodaqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang berdo’a untuk kedua orangtuanya.” (Hadist Riwayat Muslim). Maka Pendidikan Al-A’raf akan mengembangkan dan mengimplementasikan tiga pilar penting sebagaimana tersebut diatas, tiga pilar tersebut antara lain.
- Shodaqoh Jariyah
Mewujudkan makna bahwa dalam mengembangkan, membimbing dan mencerdaskan setiap hak manusia senantiasa bermuara pada shodaqoh jariyah. Shodaqoh Jariyah diimplementasikan dalam Pendidikan adalah bahwa : “ Pendidik wajib ikhlas memberikan ilmu peserta didik, peserta didik wajib ikhlas menerima ilmu dari para pendidik dan orang tua peserta didikwajib ikhlas mengamanahkan putra-putrinya untuk menerima ilmu dari Pendidikan Al-A’raf dengan melakukan ijab Kabul”. Sodaqoh Jariyah diimplementasikan dalam hubungan manusia dengan manusia memberikan makna bahwa : “setiap keluarga besar Pendidikan Al-A’raf wajib mengeluarkan zakat maal senilai 2,5?n disunahkan berinfak, bershodaqoh dalam rangka membangun kesejahteraan umat. Membangun kesejahteraan umat menjadi ruh Pendidikan Al-A’raf”. Setiap aktivitas Pendidikan Al-A’raf diramaikan dengan shodaqoh jariyah.
- Ilmu yang bermanfaat
Pendidikan Al-A’raf Indonesia akan mengembangkan system Pendidikan yang berorientasi pada Al-Qur’an dan Hadist. Artinya setiap ilmu bermuara pad Al-Qur’an dan Hadist sehingga dapat dipastikan bahwa ilmu yang dikembangkan adalah ilmu yang baik.
- Anak yang Sholeh
Tujuan akhir dari Pendidikan Al-A’raf adalah menjadikan peserta didik yang memiliki pribadi yang seimbang yaitu pribadi yang mampu bersaing menghadapi tantangan zaman tetap berpegang teguh pada ajaran islam.
Tiga pilar Pendidikan Al-A’raf merupakan landasan dan garis-garis besar perjuangan Pendidikan setiap pengembangan Pendidikan dan atau usaha-usaha lain wajib berorientasi pada tiga pilar Pendidikan Al-A’raf tersebut. Sebuah cita-cita hanya dapat diwujudkan dengan perjuangan, dan setiap perjuangan tidak bernilai apa-apa kecuali dilandasi dengan keyakinan yang kuat, keyakinan harus dibangun dari kedisiplinan, kerja keras, kerja cerdas, dan tanggung jawabsetelah itu wajib berserah diri kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT meridhoi setiap usaha kita, Amin.
MODEL PENDIDIKAN
Model Pendidikan merupakan pilar Pendidikan Al-A’raf. Model Pendidikan Al-A’raf merupakan ciri khas Pendidikan Al-A’raf, hasil Pendidikan dapat terukur dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka Panjang. Konsep Pendidikan yang menjadi ciri khas terbagi dalam skala prioritas Pendidikan yang Akan menjadi mascot Pendidikan Al-A’raf. Skala prioritas yang dapat menjadi ciri khas Pendidikan Al-A’raf seirama dengan aspek kualitas, aspek masyarakat, lingkungan, dana, pengembanga, insfrastruktur, dan lain sebagainya. Rencana prioritas tersusun dengan membuat kelompokan prioritas dari tingkat KB, TK, SD, SMP, SMA/SMK Al-A’raf.
KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan program pendidikan dalam upaya memberikan kepuasan pendidikan bagi ummat ( Peserta didik dan orangtua serta masyarakat ). Maka berdasar pada pemikiran bahwa gabungan pemikiran yang berbeda-beda jika dalam visi yang sama maka akan menghasilkan pemikiran yang yang terbaik, mengilhami kerangka berpikir dan program Pendidikan Al-A’raf Indonesia. Kebijakan Program antara lain sebagai berikut :
- Membentuk personil pendidikan yang memiliki kualifikasi dan komitmen yang tinggi, untuk menyempurnakan garis kebijakan pendidikan yang memiliki ciri khas bagi Pendidikan Al-A’raf Indonesia.
- Menyusun standar isi atau standar kurikulum yang berkesinambungan.
- Merancang model pendidikan yang dikaji dari sistem, strategi, dan pengembangan, sehingga menghasilkan pendidikan yang menjadi ciri Pendidikan Al-A’raf Indonesia.
- Merancang model evaluasi secara berkala sebagai wujud konsistensi terlaksananya program.
- Menyusun target keberhasilan pendidikan, sehingga output mencerminkan kualitas pendidikan Al-A’raf Indonesia, sehingga masyarakat dapat menilai dan mengukur kualitas pendidikan berdasarkan prestasi Pendidikan Al-A’Raf Indonesia.
Arti Logo dan Lambang

Huruf A warna merah :
Huruf A melambangkan Al-A’raf, yang mengandung makna “tempat tertinggi”. Warna merah melambangkan sikap berani dan bijaksana dalam memutuskan, menjunjung dan menegakan kebenaran.
Lingkaran dengan tujuh butiran berwarna emas :
Lingkaran melambangkan bahwa sesungguhnya hidup ini tawaf, bumi berputar mengelilingi porosnya dan hidup berputar dalam generasi. Sedangkan tujuh butiran melambangkan bahwa Al-A’raf adalah surat ketujuh dan sebagai nama organisasi yang didirikan oleh tujuh orang, warna emas melambangkan kecerdasan dan kearifan hidup.
AL-A’RAF dengan tulisan warna biru :
Al-A’raf dengan tulisan warna biru melambangkan bahwa seluruh masyarakat Al-A’raf wajib belajar, berpikir dan bekerja dengan semangat juang yang tinggi.
Tiga garis berundak berwarna hijau :
Tiga garis berundak melambangkan bahwa landasan organisasi Al-A’raf berpijak pada tiga pilar yaitu; shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih. Warna hijau melambangkan kedamaian, kebijaksanaan dan kesejahteraan dengan mengharap ridho Allah SWT.